Sabtu, 02 Mei 2015

Build your Character With The Magic of Seven Habits




     Karakter bisa diartikan sebagai ciri khas yang dimiliki seseorang atau bisa juga menggambarkan kepribadian orang tersebut. Karakter yang baik memudahkan seseorang dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

Karakter bangsa merupakan cerminan kepribadian bangsa itu sendiri, selain itu karakter bangsa juga merupakan salah satu aspek penting dalam tolak ukur kemajuan bangsa dan oleh sebab itu pembangunan karakter (Character Building) sangat diperlukan bagi generasi bangsa khususnya remaja. Pembangunan karakter (Character Building) ini dapat dilakukan dengan mengefektifkan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan karena kebiasaan dapat membentuk karakter seseorang, seperti yang dikatakan Samuel Smiles dalam buku The Seven Habits of Highly Effective Teens :

“Taburkanlah suatu pikiran, maka kamu akan menuai perbuatan;
Taburkanlah suatu perbuatan, maka kamu akan menuai kebiasaan;
Taburkanlah suatu kebiasaan, maka kamu akan menuai karakter;
Taburkanlah suatu karakter, maka kamu akan menuai takdir.”

Sebuah kebiasaan yang baik dapat membantumu menggapai cita-cita dan tujuanmu, namun sebaliknya kebiasaan yang buruk justru dapat menghancurkan cita-citamu. Oleh sebab itu, bentuklah kebiasaanmu mulai sekarang! Jangan menundanya, masa depanmu sangatlah berharga, 7 tahun dimasa mudamu akan mempengaruhi masa depanmu.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan seorang Pujangga Inggris ”Mula-mula kita membentuk kebiasaan kita, lama kelamaan kebiasaan kitalah yang membentuk kita”. Untuk itu sangat penting bagi remaja khususnya untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan apa saja yang baik untuk di aplikasikan dalam kegiatan sehari-sehari yang sekaligus dapat membentuk  soft skills dalam upaya pembangunan karakter bangsa.

Apa saja the magic of seven habits itu?

*      Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif
Kebiasaan ini mengajarkan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Kebiasaan ini merupakan langkah awal dari 7 kebiasaan remaja yang efektif karena kebiasaan ini merupakan tahap awal dari kemenangan pribadi. Bersifat proaktif sangat diperlukan dikehidupan sehari-hari karena dapat melatih pengendalian reaksi ketika menghadapi suatu permasalahan.
Mereka yang proaktif dapat membuat pilihan-pilihannya menurut nilai, mereka berpikir sebelum bertindak (Sean,2001).

*      Kebiasaan 2 : Merujuk Pada Tujuan Akhir
Masa remaja hanya tujuh tahun, begitu singkat, tetapi ketujuh tahun ini mempengaruhi enam puluh satu sisanya, demi kebaikan ataupun keburukan, dengan cara yang sangat ampuh (Sean, 2001).
Merujuk pada tujuan akhir berarti mengingat-ingat tujuan akhir dengan gambaran yang jelas dengan merumuskan kembali sasaran-sasaran hidup yang akan dilakukan. Hal ini sangat penting karena dengan memiliki tujuan akhir, generasi muda dapat memutuskan masa depannya sendiri dan mengambil jalan untuk mewujudkan tujuannya atau cita-citanya tanpa dikendalikan oleh siapapun dan apapun. Salah satu cara untuk dapat memiliki tujuan akhir ialah dengan menulis pernyataan misi pribadi. Pernyataan misi pribadi itu sendiri merupakan gambaran ingin seperti apa hidupmu dimasa yang akan datang, pernyataan misi itu sendiri dapat berupa kepercayaan atau motto pribadi.

*      Kebiasaan 3 : Dahulukan yang utama
Kebiasaan ini merupakan tahap ketiga atau terakhir dalam kemenangan pribadi, namun kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang paling sulit untuk diaplikasikan karena kebiasaan ini adalah bukan hanya soal mengatur waktu tetapi juga mempelajari soal menentukan prioritas dengan mendahulukan hal-hal utama atau penting dalam hidupmu. Memanage waktu itu sendiri merupakan salah satu kemampuan soft skills yang sangat dipenting. Selain itu, kebiasaan ini merupakan kebiasaan daya kemauan dan daya menolak, yaitu kemauan untuk mengatakan “Ya”terhadap hal-hal yang penting dan kekuatan untuk mengatakan “Tidak pada hal-hal yang tidak penting atau tekanan sesama yang ada dalam hidupmu..
Penting merupakan hal-hal yang paling penting bagimu, kegiatan-kegiatan utama bagimu, yang berkontribusi terhadap tercapainya misi serta sasaranmu. Sedangkan mendasak ialah hal-hal yang menekan dan menuntut perhatian segera (Sean, 2001).
Berdasarkan buku The 7 Habits of Highly Effective Teens, berikut merupakan kuadran waktu dari kebiasaan Dahulukan Yang Utama :


MENDESAK
TIDAK MENDESAK
P
E
N
T
I
N
G
Kuadran 1
Orang Yang Suka Menunda-nunda
“Si Penunda”
1.       Mewakili hal-hal yang mendesak dan penting;
2.       Kecanduan kemendesakan;
3.       Sukses di bawah tekanan;
4.      Kebanyakan menghabiskan waktu di K1 akan menyebabkan stress, cemas, lelah.
Kuadran II
Orang Yang Suka Menentukan Prioritas
1.       Mewakili hal-hal yang tidak mendesak, tetapi penting;
2.       Selalu menentukan prioritas;
3.      Merencanakan dan menetapkan sasaran.;
4.      Berprestasi.
T
D
K
P
E
N
T
I
N
G
Kuadran III
Orang Yang “Yes Man”
1.       Mewakili hal-hal yang mendesak tetapi tidak penting (penting bagi orang lain);
2.       Sulit mengatakan tidak kepada siapa atau apapun;
3.       Reputasi sebagai tukang menyenangkan orang lain;
4.       Kurang disiplin.
Kuadran 1V
“Si Pemalas”
1.       Mewakili hal-hal yang tidak mendesak dan tidak penting (menyia-nyiakan waktu);
2.       Kegiatan-kegiatan di Kuadran II yang berlebihan seperti nonton seharian;
3.       Kurang bertanggungjawab;
4.       Malas.

Kebanyakan generasi muda menghabiskan waktunya di Kuadran I, hal itu dapat dilihat dari kebiasaa Sistim Kebut Semalam (SKS) yang biasa dilakukan pelajar maupun mahasiswa ketika menghadapi ujian. Untuk itu diperlukan daya kemauan yang keras untuk mengubah  kebiasaan tersebut. Berusahalah untuk berada di Kuadran 2, dengan begitu hidupmu akan lebih terkendali.

*      Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang
Berpikir Menang/Menang adalah sikap terhadap kehidupan, suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamupun bisa menang. Bukannya saya atau kamu, melainkan bersama-sama (Sean, 2001). Hal ini memang dianggap tidak sejalan terutama di dunia bisnis, namun cara berpikir demikian dapat menjadikan semua orang sukses, tidak hanyaorang-orang yang unggul saja. Untuk itu perlu dihilangkan sifat kecenderungan bersaing dan membanding-bandingkan.

*      Kebiasaan 5 : Berusaha Memahami terlebih dahulu, Baru Dipahami
Kebiasaan ini merupakan kunci dari komunikasi yang juga merupakan langkah awal dari kemenangan publik, karena kebutuhan yang penting bagi diri seorang manusia adalah dipahami. Sayangnya, masih banyak orang-orang yang ingin diselami perasaannya namun mengenyampingkan perasaan orang lain. Untuk itu bagi para generasi muda khususnya dapat mengaplikasikan cara mendengarkan yang baik yaitu dengan mendengarkan dengan hati, mata, dan telinga. Mendengarkan saja tidak cukup untuk memahami perasaan orang lain, karena sebagian besar komunikasi berasal dari bahasa tubuh.


*      Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi
Pada dasarnya, sinergi merupakan kemampuan untuk bekerjasama dengan dua orang atau lebih untuk mencapai solusi atau hasil yang lebih baik. Ini bukanlah hal yang asing bagi yang pernah menjadi anggota tim. Sinergi tidak sama dengan kompromi atau kerjasama, tetapi lebih dari itu. Jika kompromi adalah 1 + 1 = ½, kerjasama adalah 1 + 1 = 2, maka sinergi adalah 1 + 1 = > 2 . Dengan kata lain, sinergi merupakan kerjasama yang kreatif. Sinergi tidak terjadi begitu saja, itu adalah proses, kamu harus sampai kesana (Sean, 2001). Dalam mewujudkan sinergi dibutuhkan pendekatan memanfaatkan keberagaman, bukannya menghindari atau mentolerir keberagaman.

*      Kebiasaan 7 : Asahlah Gergajimu
Kebiasaan 7 merupakan Pembaharuan yaitu tentang menjaga ketajaman dirimu agar bisa menangani hidup dengan lebih baik. Artinya, secara berkalam memperbaharui dan menguatkan keempat dimensi kehidupan kuncimu – tubuhmu, otakmu, hatimu, dan jiwamu. (Sean, 2001). Kegiatan memperbaharui tidak dapat muncul begitu saja, hal ini merupakan bagian dari kegiatan Kuadran II, yaitu seperti meluangkan waktu untuk olahraga, mengisi TTS, bermain catur, membaca koran, dll.

Nah, sudah tahu kan 7 kebiasaan yang baik untuk dilakukan?
Let's do it!

Sumber :
Covey, Sean. 2001. The 7 Habits of Highly Effective Teens. Jakarta : Binarupa Aksara



0 komentar:

Posting Komentar