Pada umumnya seseorang tidak mengetahui cara berpikir yang mereka gunakan. Padahal belajar mengenai cara berpikir adalah tugas seumur hidup bagi seorang manusia. Mempelajari cara berpikir ini membantu kita untuk meningkatkan kinerja berpikir kita, bukan hanya perorangan tetapi kelompok, jika hal itu dapat tercapai maka hasilnya akan sangat luar biasa.
Ada dua pola dasar cara berpikir manusia yaitu konvergen dan divergen.
Namun biasanya seseorang cenderung menggunakan pola berpikir yang mereka sukai
seumur hidup mereka baik itu divergen maupun konvergen. Lalu, apa itu pemikiran
konvergen dan divergen?
Pemikiran konvergen adalah pemikiran yang terpusat dan mengarah pada hal-hal atau jawaban yang spesifik. Sementara pemikir divergen sebaliknya, mereka berpikir meluas dan melebar sehingga tidak menghasilkan jawaban yang terfokus.
Ciri-ciri pemikir konvergen :
- · Berpikir secara terpusat
- · Pertanyaan yang akan diajukan bersifat tertutup
- · Membutuhkan/menghasilkan jawaban yang spesifik dan terfokus
- · Terpusat pada sasaran akhir
- · Keunggulan : Pemikiran ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan pendidikan
- · Kelemahan : mengabaikan alternatif dan informasi yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan kurang kreatif
Ciri-ciri pemikir divergen :
- · Berpikir meluas dan melebar
- · Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka
- · Jawaban yang dihasilkan samar-samar
- · Ekspolarasi dan kreatifitas
- · Keunggulan : piawai dalam menghasilkan ide dan alternatif
- · Kelemahan : sulit beradaptasi dalam dunia kerja, sesama pemikir divergen sulit saling mengikuti.
Bagaimana pemikiran yang baik?
Seperti yang kita lihat diatas, keduanya memiliki kelamahan dan kelebihan
masing-masing. Sehingga alangkah lebih baiknya jika kita mampu memanfaatkan
kedua pemikiran tersebut dengan sesuai. Sayangnya, hanya sedikit orang yang
mampu memanfaatkan keduanya. Mereka ialah yang memiliki kemampuan keterampilan
dan memanfaatkan kedua pemikiran tersebu sehingga mereka dapat berpikir kilat
karena keunggulannya tersebut.
Dalam hal pemikiran, pria cenderung berpikir konvergen itu mengapa
direktur, manager dan para pekerja di kantor didominasi pria. Karena pemikiran
yang terfokus pada sasaran akan membawa mereka kearah puncak. Sementara wanita
cenderung menggunakan cara berpikir keduanya.
Cara berpikir ternyata berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Contoh kasusnya yaitu bila kamu mencari sepatu converse berwarna merah berukuran 39. Jika kamu adalah pemikir konvergen, maka kamu akan terfokus mencari sepatu dengan kriteria seperti diatas. Namun jika kamu seorang pemikir divergen, kamu akan melihat-lihat sepatu jenis lain barangkali ada yang lebih baik untukmu, selain itu pemikir divergen lebih mengutamakan melihat-melihat sepatu daripada mendapatkan sepatu itu sendiri, mereka akan merasa menyesal jika langsung membeli sepatu dengan kriteria diatas tanpamelihat-lihat yang lain. Sedangkan bagi pemikir konvergen kegiatan melihat-lihat adalah hal yang sia-sia karena masih banyak hal penting lain yang masih perlu diselesaikan
.
Tips menurut buku berpikir strategis:
Bila kita berpikir soal kualitas berpikir, kesabaran adalah kebajikan yang
berharga karena beberapa waktu memerlukan inkubasi. Jika anda adalah seorang
pemikir konvergen, cobalah untuk mulai terbuka. Jika anda pemikir divergen,
cobalah untuk beradaptasi dengan menerima ide-ide/pemikiran dari orang lain.
Sember : Reid, S.P.,. 2012. Jangan
Anggap Sepele Soft Skills : Keterampilan yang Dipraktikkan Orang Cerdas di
Tempat Kerja. Jakarta : Penerbit Libri.
Keren artikelnnya Bu Reffi Nice (y)
BalasHapus