Di era
globalisasi ini terutama dengan adanya AFTA dibutuhkan sekali lulusan-lulusan
baik Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, maupun Perguruan-perguruan
Tinggi yang kompeten dengan keahlian yang dimilikinya sehingaa mampu bersaing
di Du/Di. Untuk itu, diperlukan kemampuan hard
skills yang baik oleh para generasi muda untuk siap terjun di dunia kerja.
Hard
skills adalah
merupakan kemampuan seseorang dalam menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan bidang yang digelutinya. Dalam upaya peningkatan hard skills maka diperlukan proses
pembelajaran yang efektif sehingga materi mampu diterima dengan baik oleh
peserta didik. Namun, hal yang paling berharga dalam belajar sebenarnya adalah
bagaimana cara belajar yang baik sehingga dapat menjadikan belajar adalah
sesuatu yang menyenangkan. Gaya Belajar atau modalitas belajar adalah kunci
untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah dan situasi antar pribadi.
Modalitas belajar atau gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana Anda menyerap, lalu
mengatur, dan mengolah informasi (Porter, 1999). Namun, sebagian besar generasi
muda tidak mengetahui cara belajar mereka sehingga banyak generasi muda kita
banyak yang berpikiran bahwa belajar bukanlah hal yang menyenangkan, padahal
dengan mengetahui modalitas belajar seseorang akan lebih mudah dalam menyerap
informasi dan mengambil langkah-langkah atau trik dalam belajar sehingga
belajar bisa menjadi hal yang menarik dan menyenangkan sehingga kemampuan hard skills dapat tercapai. Seseorang
yang cenderung pada modalitas belajar tertentu akan merasa kesulitan untuk
belajar dengan modalitas yang lain. Selain itu, dengan mengetahui modalitas
belajar, seseorang akan lebih mengenal karakter dirinya sendiri.
Lalu, apa saja
modalitas belajar itu?
Visual
Orang-orang visual belajar dengan cara melihat. Mereka akan lebih mudah menyerap dan mengingat informasi dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Asosiasi visual memudahkan mereka dalam mengingat, namun sebaliknya mereka mudah terganggu dengan keributan. Ketika membaca biasaya mereka membaca di dalam hati, cepat dan tekun. Orang-orang kinestetik biasanya menggunakan kata-kata khas “Menurut pandangan saya,
Orang-orang visual belajar dengan cara melihat. Mereka akan lebih mudah menyerap dan mengingat informasi dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Asosiasi visual memudahkan mereka dalam mengingat, namun sebaliknya mereka mudah terganggu dengan keributan. Ketika membaca biasaya mereka membaca di dalam hati, cepat dan tekun. Orang-orang kinestetik biasanya menggunakan kata-kata khas “Menurut pandangan saya,
Auditorial
Orang-orang auditorial belajar dengan cara mendengar.
Mereka akan lebih mudah menyerap dan mengingat informasi dari apa yang mereka
dengar daripada apa yang mereka lihat, berbeda dengan mereka yang visual.
Pelajar yang auditorial sering kali belajar sambil mendengarkan musik, karena
itu akan memudahkan mereka dalam menyerap informasi. Mereka biasanya akan
kesulitan dalam hal menulis namun pandai dalam hal berbicara, itu mengapa
kebanyakan dari mereka lebih menyukai musik daripada seni. Kata-kata yang biasa
digunakan orang-orang auditorial adalah “Saya mendengar apa yang Anda katakan..”
atau “Kedengarannya menarik....”.
Kinestetik
Orang-orang kinestetik belajar dengan sentuhan dan
perasaan. Mereka selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, itu
mengapa mereka mudah bosan dan tidak bisa duduk diam dalam jangka waktu yang
lama. Pelajar yang kinestetik biasanya menghafal sambil berjalan-jalan dan
ketika membaca biasanya mereka membaca dengan keras sambil menunjuk bacaan.
Kata-kata yang biasa mereka ucapkan dalam pembicaraan “Saya meresa Anda....”
atau “Aku rasa hal itu baik....”.
Sebenarnya
setiap orang memiliki karakteristik ketiga modalitas belajar tersebut, namun
biasanya cenderung pada modalitas belajar tertentu baik itu visual, auditorial
maupun kinestetik. Namun tidak menutup kemungkinan ada orang yang memiliki
modalias belajar gabungan seperti Auditoral-Kinestetik atau Visual-Kinestetik.
Selain mengenali modalitas diri sendiri, juga penting untuk mengetahui
modalitas belajar orang lain. Misalkan ketika akan melakukan presentasi atau
mengajarkan sesuatu hal kepada orang lain, alangkah lebih baiknya jika kita
mengetahui modalitas balajar orang tersebut karena itu akan mempermudah
penyerapan informasi pada lawan bicara kita. Untuk mengetahui modalitas belajar
seseorang, dapat kita lihat dari cara mereka berbicara. Orang-orang visual
biasanya berbicara cepat, orang-orang auditorial biasanya berbicara sedang,
sedangkan orang-orang kinestetik biasanya berbicara lambat. Selain itu, dapat
juga diketahui dari kata-kata yang mereka ucapkan seperti contoh di atas.
Selamat
mencoba dan menjadi lebih baik!
Salam kemajuan
bagi generasi muda bangsa Indonesia!
Sumber :
De Porter, Bobbi., dan Hernacky, Mike. 1999. Quantum Learning. Bandung : Kaifa
Baru tahu sekarang :O
BalasHapusSemoga bisa bermanfaat kedepannya ya :)
BalasHapusSemoga bisa bermanfaat kedepannya ya :)
BalasHapus